Turki mengakhiri beberapa operasi pencarian dan penyelamatan. Dua minggu berlalu setelah gempa besar menewaskan puluhan ribu orang. Upaya pencarian dan penyelamatan masih dilakukan di 40 bangunan di dua provinsi, Kahramanmaraş dan Hatay.
Korban selamat terus ditemukan hidup di bawah reruntuhan sejak gempa melanda. Sepasang suami istri dan anak mereka yang berusia 12 tahun diselamatkan di Hatay. Mereka masih hidup setelah 296 jam tertimbun reruntuhan akibat gempa. Namun, sang anak meninggal.
Menurut Ilan Kelman, profesor bencana dan kesehatan di University College London, meskipun ada preseden bagi orang yang bertahan selama beberapa hari ini setelah gempa bumi sebelumnya, hal ini tidak biasa.
“Pada dasarnya, tubuh kita bisa tangguh, tetapi banyak yang bergantung pada keberuntungan belaka,” kata Kelman.
Menurutnya ada tingkatan kebutuhan dalam situasi bertahan hidup. Mulai tiga menit tanpa oksigen, tiga hari tanpa air, tiga minggu tanpa makanan. Kelman mengatakan harus ada ruang yang dapat bertahan dengan oksigen yang cukup.
Atay jadi salah satu provinsi Turki yang paling parah terkena dampak gempa. Setidaknya 80% dari bangunannya perlu dibangun kembali setelah dihancurkan. Korban tewas terbaru Turki sekarang mencapai 40.689 setelah 47 kematian lagi dilaporkan. Jumlah total di seluruh Turki dan Suriah menjadi setidaknya 46.530.